Idul Adha, Hari Raya Kurban, adalah salah satu perayaan keagamaan paling penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Setiap tahun jutaan hewan dikorbankan, mengikuti tradisi Nabi Ibrahim. Ritual ini tidak hanya memiliki makna keagamaan yang mendalam namun juga memiliki dampak ekonomi dan ekologi yang besar. Dalam postingan blog ini, kita akan mengeksplorasi jumlah hewan yang dikorbankan, dampaknya terhadap populasi hewan global, dan kontribusi ekonomi dari festival ini.

Skala Pengorbanan
Selama Idul Adha, diperkirakan sekitar 50 juta hewan dikorbankan secara global setiap tahunnya. Berikut rincian angka dari berbagai negara:
- Pakistan: Sekitar 9 juta hewan dikorbankan pada tahun 2023, meskipun jumlah ini dapat bervariasi setiap tahunnya(sumber).
- Bangladesh: Perkiraan menunjukkan sekitar 13 juta hewan dikorbankan setiap tahun(Sumber 1, Sumber 2).
- Indonesia: Sekitar 2 juta hewan dikorbankan selama festival(sumber).
- Arab Saudi: Selama haji, jutaan hewan dikorbankan, dan beberapa perkiraan menunjukkan sekitar 1.5 juta hewan dikorbankan setiap tahun selama Idul Adha (sumber).
Angka-angka ini menyoroti skala global festival ini dan dampak signifikannya terhadap populasi ternak. Selain itu, angka ini sesuai dengan 0.05% dari 92.2 miliar hewan dikorbankan setiap tahun dalam ekosistem pangan global(sumber).
Populasi Muslim Sedunia
Pada tahun 2024, populasi Muslim global diperkirakan masih ada 1.9 miliar orang, yang mencakup sekitar 24% dari total populasi dunia. Basis populasi yang besar ini turut menyumbang besarnya jumlah hewan kurban pada Idul Adha.
Dampak terhadap Populasi Hewan Global
Dampak terhadap populasi hewan global akibat pengorbanan Idul Adha cukup besar namun dapat dikelola melalui berbagai praktik pertanian dan peternakan. Poin-poin penting tersebut meliputi:
- Manajemen Peternakan: Negara-negara dengan populasi Muslim yang besar memiliki industri peternakan yang kuat dan siap menghadapi peningkatan permintaan tahunan. Persiapan tersebut meliputi program peternakan dan impor ternak untuk memastikan pasokan memenuhi permintaan.
- Praktik Keberlanjutan: Banyak negara telah menerapkan praktik keberlanjutan untuk memastikan bahwa pengorbanan tahunan tidak terlalu menguras populasi ternak. Hal ini termasuk pembiakan yang diatur dan impor ternak dari negara lain.

Risiko dari Perspektif Keberlanjutan
Meskipun Idul Adha berdampak signifikan terhadap populasi ternak, terdapat potensi risiko dari perspektif keberlanjutan:
- Perkawinan Berlebihan dan Penipisan Sumber Daya: Peternakan intensif untuk memenuhi permintaan Idul Adha dapat membebani sumber daya alam, termasuk air dan pakan.
- Masalah Keanekaragaman Hayati: Fokus pada ras tertentu untuk dijadikan hewan kurban dapat mengakibatkan berkurangnya keanekaragaman hayati jika tidak dikelola dengan baik.
- Dampak lingkungan: Transportasi dan penyembelihan hewan dalam skala besar dapat menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan, termasuk emisi gas rumah kaca dan masalah pengelolaan limbah.
Kontribusi Ekonomi
Idul Adha memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian global dalam beberapa hal:
- Peningkatan Pasar Peternakan: Festival ini menciptakan lonjakan permintaan ternak, sehingga menguntungkan petani dan pedagang. Kegiatan perekonomian yang dihasilkan antara lain transportasi, pasokan pakan, layanan kedokteran hewan, dan logistik terkait. Diperkirakan Idul Adha menimbulkan nilai ekonomi sebesar $100 miliar per tahun dalam perekonomian global.
- Layanan Ritel dan Tambahan: Festival ini merangsang perekonomian melalui penjualan kulit hewan, pengolahan daging, dan produk sampingan lainnya. Di negara-negara seperti Pakistan dan Bangladesh, kulitnya sering digunakan dalam industri kulit, sehingga memberikan kontribusi terhadap ekspor dan industri lokal.
- Amal dan Distribusi: Praktik membagikan daging kepada masyarakat kurang mampu tidak hanya memenuhi kewajiban agama tetapi juga mendukung perekonomian lokal dengan menjamin hal tersebut produk daging menjangkau populasi yang lebih luas.
- Perjalanan dan Pariwisata: Banyak umat Islam yang memanfaatkan hari raya tersebut untuk mengunjungi keluarga dan sahabatnya, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini menyebabkan peningkatan perjalanan dan pariwisata selama Idul Adha. Maskapai penerbangan, hotel, dan layanan transportasi sering kali mengalami permintaan yang lebih tinggi, terutama di destinasi wisata populer atau wilayah dengan populasi Muslim yang signifikan.
Amal dan Dukungan Komunitas
Salah satu aspek inti dari Idul Adha adalah pembagian daging kepada masyarakat kurang mampu. Praktik ini memastikan manfaat festival menjangkau komunitas yang lebih luas, mendukung perekonomian lokal, dan menyediakan nutrisi penting bagi mereka yang membutuhkan.
Idul Adha bukan hanya sekedar perayaan keagamaan tetapi merupakan peristiwa ekonomi besar yang mempunyai implikasi luas. Mulai dari pengelolaan populasi ternak hingga peningkatan ekonomi yang diberikan melalui festival tersebut, Idul Adha memainkan peran penting dalam perekonomian global. Memahami dampak-dampak ini membantu kita memahami pentingnya festival ini selain makna keagamaannya.